
Baru bisa post kelanjutan cerita ini,
sibuk dagangan,
sibuk dagangan,
Mereka bertiga melanjutkan perjalanan, dan beristirahat di sebuah pohon agar mereka bisa mendapatkan safety yang lebih, pohon ini besar bercabang dan rimbun bisa dibilang mirip dengan sebuah rumah pohon dengan cabang yang bisa memberi mereka kenyamanan, namun karena malam semakin dingin dan dirasa aman mereka turun dan membuat api unggun, namun dominggo tetap di atas dan tertidur pulas,
kenapa sayang apa ada yang kau pikirkan ?, kata alissa sambil berganti pakaian,tubuh indahnya terlihat jelas di papar cahaya api unggun yang mereka buat
Tidak ,jawab ferdi,
Aku tahu kau berbohong katakan, paksa alisaa,
besok kita tujuan kemana dulu?, tanya alissa,
aku ingin pergi ke gua itu aku ingin mengetahui rahasia artefak ini,
What the apa kau sinting!!!, kita hampir terbunuh oleh makhluk itu dan profesor dan irfana entah dimana, dan kau masih memikirkan artefak ini,hardik alissa,
tolong liss jangan berteriak kita ditengah hutan, maafkan akuu, kata ferdi,
Alissa tertegun.................,
Ngomong ngomong apakah tak apa membakar api unggun di hutan liar ini, kata alissa, sambil mengenakan tanktop putih dan memakai jaket tebalnya, semua pakaian kita basah katanya,
Aku rasa aku mengenal wanita itu tadi, jawab ferdi,
Maksudmu? , alissa terheran,
tidak apa apa, by the way, kamu kihatan lebih cantik dengan pakaian ini, ferdi membelai wajah alisaa,
Benarkah?, kata alissa dengan nada menggoda,
dan keduanya bercumbu ditengah hutan,
Rrrrrrrrrrrrrrrrr, ada sebuah suara dari kejauhan, mereka berhenti,


Lebih baik kita naik ke atas pohon dominggo diatas sendirian, kita tidak yakin makhluk apa tadi kata ferdi,
diatas pohon, ternyata mereka melihat sesosok makhluk besar, berukuran 4 meter berjalan melintas, makkhluk menyerupai babi hutan namun dengan taring besar ,
ooooh babi sharman , kata ferdi, untungnya dia makhluk nocturnal sehingga kita aman bergerak disiang hari,
Mereka tertidur namun ferdi tetap berjaga dengan menggengam eagle, melihat dominggo tidak berselimut dia melepas jaketnya dan menyelimuti dominggo dengan jaket, seolah anaknya sendiri ,lalu menghampiri alissa memegang tangan dan mencium keningnya, sambil berkata, maaf sayang kau jadi mengalami petualangan ini,

namun rasa kantuk pun juga datang ferdi berusaha berjaga,
dari kejauhan masih didekat mereka wanita misterius tadi memperhatikan mereka, bersama teman prianya
Apakah kau tidak ingin merebutnya ?,kata sang pria,
aku ingin semua terplaning, aku tidak ingin buru buru melakukannya, kata si wanita,
Tapi jika kau terlalu lama, kita tak akan bisa melakukannya sebelum portal itu tertutup, kata sang pria menyanggah,
diam kau.........!!!!, kata si wanita,
ooooooh perasaan itu yang membuatmu, ternyata,si pria tidak mau kalah,
kita sudah memegang ini, sambil menunjuk kalung dengan liaontin paruh burung ropen, di dadanya wanita itu berkata,
lakukan yang kau mau, tapi jangan buat ini sia sia,
sang pria berjalan masuk kedalam hutan,
pagi datang, dengan desahannya alisaa terbangun dia menoleh kiri kanan mendapati dominggo hilang, ferdi bangun bangun..........!!!!, kata alissa , ferdi terbangun , ada apa ?,tanyanya, mana dinggo?, tanya alissa,
mereka turun dari pohon berteriak dinggo, alissa berkata ferdi sayang katamu kita ditengah hutan,
kita tak boleh berteriak, ,
ferdi menjawab, ini pagi hutan ini dipenuhi hewan nocturnal,
hai kalian sedang apa, dinggo membawa banyak makanan berupa buah hutan seperti pisang, dan buah yang aman dikonsumsi ,
alissa berlari memeluk dinggo, jangan lakukan itu lagi , bocah nakal,
Aku hanya mencari buah kata dinggo,
ferdi memandang mereka, dan tersenyum,
setelah kenyang mereka melanjutkan dan perjalanan,
sampailah mereka disebuah tebing, dan mereka berhenti sebentar untuk beristirahat, dari jauh suara seorang wanita,berkata,
Tuan Ferdi Erick Arman Ahli Arkeologi Asal Mojokerto Indonesia, serahkan Artefak itu, kata wanita misterius itu,
siapa kau?, kata Ferdi,
apakah itu penting bagimu,tanya sang wanita,
ferdi sayang bagaimana dia tau nama dan pekerjaanmu,kata alissa,
ferdi pun bertanya , benar bagaimana kau tahu siapa aku?,
wanita itu terdiam dan , membuka topengnya
wajah cantik, berambut panjang hitam, dengan mata biru, jelas terlihat,
princia............?, kata ferdi,
wanita misterius itu, tetap diam,
kenapa kau ?, tanya alissa,
dominggo pun berkata,kak princia kau kak princia?,
diam kau anak kecil hardik wanita itu pada dominggo,
dan benar apa kata ferdi,
Kak Ferdi Benar akulah princia adik perempuanmu kata wanita itu
Alissa berkata jadi kau princia?,
oh kak alissa salam kenal , maaf jika dalam situasi ini,kata princia,
kenapa kau lakukan ini , ciaa?,kata ferdi,
kau tak perlu tahu kaak, berikan sekarang atau , sambil berbicara mengancam, dia berkata sesuatu, Ropen Kollowenye protloggong nowolo
dan aaaaaaaaaaaaaaaak.........!!!!,
ropen datang dan berdiri disebelah princia,
apa aku harus melukaimu kaak?, kata princia,
ferdi, dinggo aliisa terdiam............,
Bersambung,
Komentar
Posting Komentar