Santri Perjuangan Menulis Sejarah dan Membuat Sejarah,

 


sebenarnya artikel ini sudah cukup lama ditulis, namun belum sempat terpublish masih, tersimpan di draft blog saya,


siapa yang tidak kenal istilah santri, santri menurut wikipedia adalah orang yang mencari ilmu ditempat yang bernama pesantren,

baik lalu apa yang menarik?

pada dasarnya yang dapat kita ketahui adalah santri menuntut ilmu di sebuah pesantren ,tidak pulang keriumah, selaluaya meningkatkan keilmuan dalam hal Islam,

santri berasal dari bahasa Sanskerta, shastri yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi, seorang cantrik upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh berbeda dengan seorang santri yang mengabdi di Pondok Pesantren, sebagai konsekuensinya Ketua Pondok Pesantren memberikan tunjangan kepada santri tersebut

santri merupakan bagi perkembangan Islam khususnya di indonesia sebagai Penduduk Muslim Terbesar di dunia?, ya bangga banget,

dan Alhamdulillah per tanggal 22 oktober 2015 hari santri diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dan ini akan menjadi sebuah motivasi bahwwa keberadaan santri diakui sebagai bagian dari sejarah bangsa,

di era yang sangat labil ini, peran santri sangat penting, super penting, era yang semakin hardcore ini membutuhkan peran santri sebagai pencerah, karena tidak dapat dipungkiri santri sangat berperan pula dalam lahirnya bangsa, meski sejarah beberapa kali tidak merekamnya, jadi bisa dibilang perjuangan santri adalah, sebuah wadah jihad wadah ketaqwaan, dan bukan untuk riya, namun murni panggilan membela dan memperjuangkan akidah,

berkaca dari perjuangan di masa lalu saya sedikit mencuplik kisah santri yang lalu menjadi salah satu panutan yaitu Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy'arie atau kita mengenal beliau sebagai K.H Hasyim Asy'ari seorang Hadratusy Syaikh, seorang pejuang dan seorang pemimpin jihad, keberanian beliau dalam menolak bintang jasa dari belanda pada 1937 lalu bagaimana beliau ditawan dan berpindah penjara dari jombang mojokerto hingga surabaya pada 1942, hingga seruan resolusi jihad yang mengobarkan perlawanan pada belanda pada 22 Oktober 1945 yang berujung The Battle Of surabaya,

lalu apakah santri kini harus pula berjuang dengan berperang, saya rasa tidak, biarlah perjuangan tulus beliau kita teruskan dengan berkarya, sebagai santri , di segala bidang, yang tentu harus dengan landasan kegamaan, yaitu islam,

santri akan terus menjadi bagian dari bangsa ini, dan tentu saja menjadi pembangunan amunisi nasionalisme yang berketuhanan yang maha esa,

" Sejarah adalah pengenalan jati diri suatu bangsa. Jika peran kaum santri dan ulama dalam perjuangannya merebut kemerdekaan dan mempertahankannya tidak bisa maka generasi Islam sekarang dan yang akan datang akan kehilangan arah. Tidak ada yang bisa menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara "

Komentar